Kenapa Kita Sering Kesal Dengan Orang yang Dekat Dengan Kita?

Kenapa Kita Sering Kesal Dengan Orang yang Dekat Dengan Kita?

Apakah kamu sering bertengkar dengan keluargamu? Atau pernah gak sih kamu merasa gak puas dengan mama atau istrimu cuma karena masakan mereka kurang enak? Atau kamu malah pernah marah-marah gak jelas kepada orang rumahmu? Seringkali kita melimpahkan kemarahan kita kepada orang terdekat kita ketika kita menghadapi masalah dan hal ini terus berlanjut seperti itu.

Kita kok bisa semakin tidak sabar dengan orang yang paling dekat dengan kita? Apa sih alasan sebenarnya yang membuat kita seperti itu?

Alasan utamanya adalah karena keluarga kita terlalu memanjakan kita sehingga kita menjadi seenaknya. Contohnya, kita pasti tidak akan merasa nyaman jika kita meluapkan kemarahan kita kepada kepala bagian, teman kerja ataupun orang lainnya karena hal itu akan merusak hubungan satu sama lain. Nah, perbedaan antara "keluarga" dengan "orang luar" inilah yang membuat kita tahu bahwa walaupun komunikasi kita tidak begitu baik, tetapi keluarga kita pasti tidak akan memperhitungkannya ataupun menaruh dendam terhadap kita. Oleh karena itu, tak jarang kita membuat keluarga kita menjadi tempat dimana kita meluapkan emosi kita seenaknya supaya kita bisa dimengerti, dihibur dan diberi semangat.

Keluarga sendiri adalah tempat dimana kita bisa merasa aman dan nyaman. Setelah kita mendapatkan kesusahan diluar, kita pasti akan mendapatkan ketenangan lagi setelah kita sampai di rumah. Dalam lingkungan yang bisa membawa ketenangan dalam kehidupan kita, jangan sampai lupa untuk mengucapkan segala sesuatunya dengan baik-baik ya, sobat! Hal ini akan membantumu terhindar dari cek-cok mulut, masalah kecil yang menjadi besar, dan saling menghina satu sama lain.

Ketika kamu sengaja meluapkan emosimu ke keluargamu, kamu mungkin saja gak sadar bahwa mereka juga merasa sedih. Dan ketika kamu membentak orangtuamu ketika mereka menasihatimu, kamu mungkin tidak akan pernah tahu bahwa mereka ternyata diam-diam menangis di kamarnya.

Ada seorang netizen yang pernah mencoba untuk menghitung waktu yang bisa dihabiskan bersama dengan keluarganya, dan hasilnya hanya sekitar puluhan hingga ratusan hari saja. Angka ini benar-benar menunjukkan bahwa waktu yang kita habiskan bersama keluarga itu benar-benar sangat berharga.
Oleh karena itu, mulai dari sekarang, sebaiknya kita tidak seenaknya meluapkan emosi kita ke keluarga kita dengan mencoba ketiga cara di bawah ini!

1. Coba ubah sudut pandangmu dalam menghadapi berbagai masalah.

Setiap orang pasti selalu menganggap dirinya sendiri benar dan ingin pendapatnya saja yang didengar oleh orang lain. Tapi coba posisikan dirimu sebagai orang lain dalam menyelesaikan masalahmu dan berusahalah untuk mengerti keadaan orang lain. Contohnya, ketika keluargamu tidak berhenti menasihatimu, kamu bisa mencoba untuk menggunakan cara yang sesuai untuk mengungkapkan isi hatimu kepada keluarga dengan cara memberitahu mereka bahwa kamu sudah mengerti semuanya dan sedang berusaha menyelesaikannya dengan caramu sendiri.

2. Biarkan keluargamu berbicara dulu, baru kamu yang berbicara.

Ketika kamu emosi, pasti bakalan susah banget untuk mengungkapkan isi hatimu, oleh karena itu ada seorang professor asal Inggris yang mengajarkan teori tentang kehidupan berumah tangga mengatakan, "Ketika bertengkar, janganlah berbicara dulu dan biarkan orang lain berbicara sampai selesai. Di saat yang sama, coba dengarkan dia dengan seksama, kemudian sama-sama bertukar pikiran untuk menyelesaikan masalah yang ada."


3. 3 cara menenangkan pikiran dan emosi.

Sebuah penelitian psikologi menunjukkan bahwa ketika orang sedang marah akan memiliki "tingkat kesadaran yang rendah" sehingga membuat orang tersebut sulit untuk menerima masukan yang positif. Oleh karena itu, kamu harus tetap memperhatikan keadaan emosimu yang tinggi, dan sebelum hal itu terjadi, cobalah untuk diam sejenak ataupun tinggalkan tempat dimana kamu berada sekarang untuk menenangkan dirimu sendiri. Seorang dosen psikologi di Amerika ini mengungkapkan bahwa dengan menurunkan volume suara, berbicara dengan perlahan, dan menegakkan dada akan sangat membantu untuk menenangkan pikiran kita.

Ingat, jika kamu tidak memperlakukan keluargamu seenaknya, itu baru namanya kamu menyayangi keluargamu. Setiap dari kita harus belajar introspeksi diri dan belajar untuk memahami keluarga kita untuk mempererat hubungan kita satu sama lain. Bandar bola terpercaya

You Might Also Like

0 komentar

Flickr Images

Popular Posts

Flickr Images